Halo sahabat pancasila! Apa kabar? Semoga selalu baik dan selalu semangat dalam berperilaku positif ya! Nah, ngomong-ngomong soal berperilaku positif, kami kelompok 5 Pancasila Industri A masih konsisten untuk melanjutkan aksi kami dalam melestarikan permainan tradisional Indonesia di minggu ke-5 ini. Kira-kira permainan apalagi ya yang akan kami ulas kembali di minggu ini?
Pada minggu ke-5, tepatnya hari Rabu 23 Maret 2016 kami mengulas kembali permainan yang sangat populer sewaktu kami menduduki bangku sekolah dasar. Permainan tersebut adalah Bentengan. Mungkin diantara kalian ada yang lupa-lupa ingat dengan permainan satu ini. Tenang, kami akan memberikan ulasannya dibawah ini. Yuk kita simak bersama!
“Benteng-bentengan”,begitulah namanya,ini adalah salah satu permainan
tradisional yang sering dimainkan oleh anak-anak di pedesaan,mungkin
sekarang sudah jarang dimainkan kerena sudah beralih ke permainan
canggih seperti playstation,video game, game online dll. Permainan ini
mempunyai sejarah yang unik dimana hampir sama dengan perjuangan bangsa
Indonesia. Meskipun permainan tradisional, permainan ini juga mempunyai
beberapa peraturan,selain itu juga dapat menyehatkan tubuh kita karena
mengandung unsur-unsur kebugaran jasmani yaitu kelincahan,kecepatan,dan
kekuatan serta daya tahan tubuh. Dalam permainan ini juga dikenal
istilah tawanan (orang yang kena serang lawan dan di penjarakan).
Permainan benteng-bentengan adalah permainan tradisional dimana permainan
ini dimainkan oleh beberapa orang untuk merebut dan mempertahankan
benteng agar bisa memenangkan permainan. Sesuai dengan namanya, maka
sebuah benteng dalam permainan ini merupakan tujuan atau inti dari
permainan ini. Jika permainan ini tidak ada yang namanya benteng, maka
tidak akan bisa memainkan permainan ini.
Sejarah benteng-bentengan yakni awalnya permainan ini di mainkan oleh
anak-anak di pedesaan untuk mengisi waktu bermain tepatnya pada saat
zaman dulu saat bangsa Indonesia berhasil lepas dari penjajahan. Mengapa
demikian? Menurut beberapa sumber bahwa permainan ini mencerminkan
perjuangan bangsa Indonesia saat melawan penjajah dimana dalam permainan
ini pemainnya berusaha untuk mengamankan daerahnya dan memperoleh
kejayaannya yang di simbolkan dengan menduduki benteng lawan. Hal ini
sama dengan tindakan rakyat Indonesia ketika zaman penjajahan dimana
bengsa Indonesia bersatu mempertahankan daerahnya dan mengusir penjajah
agar memperoleh kemerdekaan.
Mengapa dinamakan benteng-bentengan? Karena salah satu markas penjajah
pada zaman dahulu sering sering disebut dengan istilah “benteng” misal:
benteng Duurstede,benteng Malioboro dan lainnya. Jadi dikenallah istilah
benteng-bentengan sampai sekarang yang bertujuan untuk mengenalkan
kepada khususnya anak-anak tentang perjuangan rakyat Indonesia untuk
menduduki benteng penjajah (merdeka).
Berikut ini adalah aturan permainan bentengan:
Permainan bentengan terdiri dari 2 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4-6 pemain.
Atau boleh juga dilakukan menyesuaikan jumlah anak yang ada, serta tempat yang digunakan. Permainan bentengah dilakukan dengan menjaga benteng yang diwujudkan berbentuk tonggak tiang kayu atau bambu, dapat juga menggunakan pohon hidup. Tonggak dijadikan sebagai basecamp masing-masing kelompok.
Atau boleh juga dilakukan menyesuaikan jumlah anak yang ada, serta tempat yang digunakan. Permainan bentengah dilakukan dengan menjaga benteng yang diwujudkan berbentuk tonggak tiang kayu atau bambu, dapat juga menggunakan pohon hidup. Tonggak dijadikan sebagai basecamp masing-masing kelompok.
Permain bentengan yang keluar dari basecamp dianggap menyerbu terlebih
dahulu. Pemain ini apabila dikejar oleh musuh dan tersentuh tangan oleh
musuh dianggap tertangkap. Pemain yang tertangkap ditempatkan tawanan
(tempat yang sudah ditentukan sebelum permainan dimulai, biasanya 2
meter sebelah kanan atau kiri dari basecamp).
Pemain musuh mengejar penyerang
Peman ini dapat kembali mempertahankan bentengnya apabila telah
diselamatkan temannya, dengan cara menyentuh tangan atau bagian
tubuhnya.
Kelompok pemain dinyatakan mendapatkan nilai apabila dapat menyentuh basecamp musuh. Berakhirnya permainan ditentukan oleh kesepakatan para pemain. Kelompok yang kalah akan mendapatkan hukuman, yaitu mengendong kelompok yang menang dari benteng satu ke benteng lainnya, jumlah gendongan tergantung kesepakatan.
Kelompok pemain dinyatakan mendapatkan nilai apabila dapat menyentuh basecamp musuh. Berakhirnya permainan ditentukan oleh kesepakatan para pemain. Kelompok yang kalah akan mendapatkan hukuman, yaitu mengendong kelompok yang menang dari benteng satu ke benteng lainnya, jumlah gendongan tergantung kesepakatan.
Pemain yang ditawan berada di tempat tawanan
Seorang pemain mendapatkan nilai dengan menyentuh basecamp musuh
Nah, kira-kira demikian ulasan kami tentang permainan bentengan.
Sahabat pancasila, dibawah ini adalah foto-foto keseruan kami saat bermain bentengan dengan adik-adik santriwan/santriwati TPA Nurul Huda Kaplingan.
Tidak hanya keseruan yang kami dapatkan, tetapi banyak manfaat lain yang kami dapatkan saat bermain permainan bentengan ini antara lain dapat berpeluang mengembangkan kecerdasan interpersonal anak. Hal ini dapat dilihat dari relasi interpersonal yang terjalin ketika mengikuti permainan. Permainan ini menuntut semua anak untuk berperan secara aktif dalam mensukseskan permainan tersebut. Anak dapat belajar menghargai orang lain dan aturan kalah-menang dapat menjadi peluang untuk mengembankan aspek tersebut.
Selain itu, permainan ini juga melatih kemampuan anak dalam bekerja
sama. Karena pemain harus dapat bekerja sama dalam menjaga benteng,
memata-matai musuh, menangkap musuh, dan menduduki benteng lawan. Pemain
harus mampu menyesuaikan dengan kondisi kelompok, bisa berempati dengan
kelebihan atau kekurangan teman maupun lawan mainnya.
Permainan ini juga mengasah kemampuan menyusun strategi dan
meningkatkan kreativitas agar kelompoknya dapat menjadi pemenang.
Anak-anak juga berlatih untuk membangun sportivitas. Para pemain harus
mampu menaati peraturan, sportif mengakui kelompok lawan yang menang dan
ia harus bersedia menjadi tawanan kelompok lawan apabila ia tertangkap
oleh pemain lawan. Dengan gerakan-gerakan yang lincah, tentu saja
permainan ini mengembangkan motorik kasar anak, meningkatkan dan
menyehatkan.
Bagaimana sahabat pancasila?Bukankah kita semakin bangga dan cinta dengan negeri ini setelah mengetahui satu lagi permainan tradisional yang kaya akan makna dan manfaat di dalamnya ini? Permainan bentengan ini adalah salah satu permainan tradisional yang
semakin jarang dimainkan padahal mempunyai banyak manfaat,selain asyik,
murah,menghibur juga bisa memberikan kebugaran jasmani bagi kita. Permainan ini harus dilestarikan di tengah era globalisasi seperti
ini,karena sangat menghibur juga menyehatkan. Pokoknya, tidak rugi deh bermain
benteng-bentengan!