Minggu, 10 April 2016

MINGGU KE-8 : BERMAIN GOBAK SODOR

Assalamualaikum teman teman,  salam sejahtera buat kita semua. Kami kelompok 5 Pancasila Industri A akan berbagi cerita tentang aksi kami ke-8 kami. Aksi ke - 8 ini kami laksanakan pada minggu ke - 7, dikarenakan Dosen kami Bapak Irwan Iftadi akan menutup proyek kelompok ini pada hari ini yaitu tanggal 10 April 2016, kami pun melaksanakan aksi 2 kali dalam minggu ini. Dan ini adalah permainan terakhir dari projek kelompok kami. Kira-kira permainan apalagi ya yang akan kami ulas kembali di minggu ini?

Pada minggu ke-8 ini yang bertepatan pada tanggal  9 April 2016, kami mengulas kembali permainan yang sangat populer sewaktu kami menduduki bangku sekolah dasar. Permainan tersebut adalah Gobak Sodor. Mungkin diantara kalian ada yang lupa-lupa ingat dengan permainan satu ini. Tenang, kami akan memberikan ulasannya dibawah ini. Yuk kita simak bersama!

Di Indonesia sendiri Gobak Sodor atau Hadang memiliki nama tersendiri di setiap daerah di Indonesia, akan tetapi tetap pada aturan dan cara bermain yang sama. Permainan ini biasanya dimainkan di lapangan bulu tangkis dengan acuan garis-garis yang ada atau bisa juga dengan menggunakan lapangan segiempat dengan ukuran 9 x 4 m yang dibagi menjadi 6 bagian. Garis batas dari setiap bagian biasanya diberi tanda dengan kapur. Tata cara bermain gobak sodor adalah anggota grup yang mendapat giliran untuk menjaga lapangan ini terbagi dua, yaitu anggota grup yang menjaga garis batas horisontal dan garis batas vertikal. Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas horisontal, maka mereka akan berusaha untuk menghalangi lawan mereka yang juga berusaha untuk melewati garis batas yang sudah ditentukan sebagai garis batas bebas. Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas vertikal (umumnya hanya satu orang), maka orang ini mempunyai akses untuk keseluruhan garis batas vertikal yang terletak di tengah lapangan. Permainan ini sangat mengasyikkan sekaligus sangat sulit karena setiap orang harus selalu berjaga dan berlari secepat mungkin jika diperlukan untuk meraih kemenangan.

Cara melakukan permainan ini adalah :
  • Membuat garis-garis penjagaan dengan kapur seperti lapangan bulu tangkis, bedanya tidak ada garis yang rangkap.
  • Membuat pemain menjadi dua tim, satu tim terdiri dari 3 – 5 atau dapat disesuaikan dengan jumlah peserta. Satu tim akan menjadi tim “jaga” dan tim yang lain akan menjadi tim “lawan”.
  • Anggota tim yang mendapat giliran “jaga” akan menjaga lapangan , caranya yang dijaga adalah garis horisontal dan ada juga yang menjaga garis batas vertikal. Untuk penjaga garis horisontal tugasnya adalah berusaha untuk menghalangi lawan mereka yang juga berusaha untuk melewati garis batas yang sudah ditentukan sebagai garis batas bebas. Bagi seorang yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas vertikal maka tugasnya adalah menjaga keseluruhan garis batas vertikal yang terletak di tengah lapangan.
  • Sedangkan tim yang menjadi “lawan”, harus berusaha melewati baris ke baris hingga baris paling belakang, kemudian kembali lagi melewati penjagaan lawan hingga sampai ke baris awal
Berikut ini adalah peraturan – peraturan yang berlaku dalam permainan Galasin (Gobak Sodor) adalah sebagai berikut :
  • Pemain terbagi menjadi 2 kelompok yang terdiri dari 3 – 5 orang (disesuaikan).
  • Jika 1 kelompok terdiri dari 5 orang maka lapangan dibagi menjadi 4 kotak persegi panjang, yang berukuran 5m x 3m (disesuaikan).
  • Tim “jaga” bertugas menjaga agar tim “lawan” tidak bisa menuju garis finish.
  • Tim “lawan” berusaha menuju garis finish dengan syarat tidak tersentuh tim “jaga” dan dapat memasuki garis finish dengan syarat tidak ada anggota tim “lawan” yang masih berada di wilayah start.
  • Tim “lawan” dikatakan menang apabila salah satu anggota tim berhasil kembali ke garis start dengan selamat (tidak tersentuh tim lawan).
  • Tim “lawan” dikatakan kalah jika salah satu anggotanya tersentuh oleh tim “jaga” atau keluar melewati garis batas lapangan yang telah ditentukan. Jika hal tersebut terjadi, maka akan dilakukan pergantian posisi yaitu tim “lawan” akan menjadi tim “jaga”, dan sebaliknya.
Nilai Spiritual dalam Permainan Gobak Sodor selain kebersamaan, kita juga bisa belajar kerja sama yang kompak antara satu penjaga dan penjaga lain agar lawan tidak lepas kendali untuk keluar dari kungkungan kita. Di pihak lain bagi penerobos yang piawai, disana masih banyak pintu-pintu yang terbuka apabila satu celah dirasa telah tertutup. Jangan putus asa apabila dirasa ada pintu satu yang dijaga, karena masih ada pintu lain yang siap menerima kedatangan kita, yang penting kita mau mau berusaha dan bertindak segera. Ingatlah bahwa peluang selalu ada, walaupun terkadang nilai probabilitasnya sedikit.




( Sumber : GuruKelas6SD, PERMAINAN TRADISIONAL : Galah Asin (Gobak Sodor). http://gurukelas6sd.blogspot.co.id/2013/08/permainan-tradisional-galah-asin-gobak.html)

Itu tadi sekilas flashback asal usulnya ya.  Pada hari ini kami menjalankan aksi kami tidak sampai terlalu petang,  biasanya kami bermain bersama sampai adzan maghrib berkumandang.  Tetapi karena hari ini mendung dan sorenya gerimis,  jadi kami tidak terlalu lama bermainnya, saat gerimis mulai deras akhirnya kami kembali masuk ke serambi masjid dan saling bercerita tentang asal usul maupun nilai nilai yang didapat dari permainan yang kami mainkan tadi,  yaitu gobag sodor.
Berikut adalah foto dokumentasi aksi kami.

       

MINGGU KE-7 : BERMAIN BINTANG MAS

Hay para pembaca setia! bagaimana kabarnya? Sudah siap untuk mendengarkan cerita aksi kami di minggu ke-7 ini? Coba tebak,  permainan apa yang kami mainkan di aksi ke - 7 kami?

Pada minggu ke-7 ini kami mengajak adik adik untuk bermain salah satu permainan tradisional favorit kami, permainan tersebut adalah Bintang Mas. Mungkin diantara kalian ada yang lupa atau malah belum tau dengan permainan satu ini. Yuk kita simak bersama!

"Bintang mas yang keluar, ada emas di luar." 4 orang atau lebih menyatukan kaki menjadi sebuah lingkaran. Kemudian menyanyikan, "bintang mas keluar ada emas yang keluar, bintang mas keluar ada emas yang keluar." Yang kakinya tertunjuk ketika lagu selesai maka bisa keluar dan menunggu yang lain, sampai tersisa 1 orang yang akan menjadi penjaga. Penjaga itu akan mengejar pemain lainnya, jika pemain sudah dekat dengan penjaga, pemain tersebut bisa jongkok dan dapat berdiri lagi ketika temannya memegangnya. Apabila tertangkap oleh penjaga maka dialah yang akan menjadi penjaga selanjutnya

(Sumber : Dwi Bekty Susilo, Macam Dolanan. http://bekty-punker.blogspot.co.id/2011/10/macam-dolanan.html)

( Sumber : http://malesbanget.com/2014/05/seri-mainan-jaman-dulu-bintang-mas/)
Sudah ya cerita asal usulnya,  sekarang gantian kami akan menceritakan bagaimana keseruan kami saat melakukan aksi ke - 7 kami ini.  Seperti biasa, kelompok dibagi menjadi 2 yaitu laki laki dan perempuan,  masing masing bermain bintang mas sendiri,  sebenarnya menurut kami akan lebih seru jika di gabung antara laki laki dan perempuan,  tetapi adik adik perempuan tidak mau dan protes karena takut kalah jika digabung dengan laki laki.  Permainan ini benar benar menguras tenaga,  kami harus berlarian kesana kemari untuk menangkap ataupun menyelamatkan teman kita,  dari yang awalnya cuaca nya dingin karena hujan,  tetapi karena kami dan adik adik terlalu asik dan bersemangat, kami sampai tidak merasa kedinginan lagi.  Berikut adalah foto keseruan aksi kami. 




Senin, 04 April 2016

MINGGU KE-6 : BERMAIN UNTRAKOL

Apa kabar para pembaca? Semoga srlalu sehat ya dan jangan lupa untuk tetap melakukan dan berpikiran positif!   Nah, ngomong-ngomong soal berperilaku positif, kami kelompok 5 Pancasila Industri A masih konsisten untuk melanjutkan aksi kami dalam melestarikan permainan tradisional Indonesia di minggu ke-6 ini. Kira-kira permainan apalagi ya yang akan kami ulas kembali di minggu ini?
Pada minggu ke-6 ini yang bertepatan pada tanggal  30 Maret 2016, kami mengulas kembali permainan yang sangat populer sewaktu kami menduduki bangku sekolah dasar. Permainan tersebut adalah Untrakol. Mungkin diantara kalian ada yang lupa-lupa ingat dengan permainan satu ini. Tenang, kami akan memberikan ulasannya dibawah ini. Yuk kita simak bersama!
Untrakol adalah salah satu jenis permainan yang dimainkan berkelompok. Alat yang diperlukan adalah kreweng (pecahan genteng) dan bola tenis. Kreweng disusun sedemikian rupa hingga berbentuk seperti pagoda.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/widaaya/untrakol-permainan-favoritku_552c04ea6ea83489228b458b
 Untrakol adalah salah satu jenis permainan yang dimainkan berkelompok. Alat yang diperlukan adalah kreweng (pecahan genteng) dan bola tenis. Kreweng disusun sedemikian rupa hingga berbentuk seperti pagoda. Mekanisme permainannya adalah pertama dibentuk dua kelompok. Minimal satu kelompok terdiri dari dua orang jadi jumlah orangnya minimal empat, sedangkan jumlah maksimal tidak dibatasi. Salah satu kelompok menjadi pemain dan yang lain menjadi penjaga. Tugas kelompok pemain adalah meruntuhkan pagoda dengan bola dan kemudian menyusunnya seperti semula. Sementara tugas kelompok penjaga adalah "membunuh" kelompok pemain. 
Cara membunuhnya adalah dengan melempar bola hingga mengenai anggota kelompok pemain. Dalam bahasa kami pemain mati jika kena pok. Agar kelompok penjaga bisa menjadi pemain maka semua anggota kelompok pemain harus di pok semua sebelum pagoda kreweng disusun. Jika kreweng sudah berhasil disusun maka kelompok pemain yang menang dan kelompok penjaga harus berjaga. Dan pemain yang telah mati tadi jadi hidup kembali.
Meskipun mekanismenya sangat sederhana namun permaianan ini sangat seru. Ketika terjadi pengejaran kelompok penjaga maka diantara kelompok pemain akan saling mengingatkan. Sedangkan di kelompok penjaga yang lain juga mencari peluang "mangsa" empuk selanjutnya. Biasanya sasaran "mangsa" berada di area kreweng, karena kreweng adalah nyawa dari permainan ini. Pemain yang sudah kena pok dilarang menyusun kreweng, mereka hanya boleh melihat saja sambil menyemangati. Biasanya permainan ini akan mencapai puncak ke-seru-annya jika kelompok pemain tinggal satu orang saja yang masih hidup, dan kelompok penjaga jumlahnya lebih dari lima. Pemain yang tinggal satu-satunya ini harus pandai-pandai mengelak dari bola dan harus secepatnya menyusun kreweng karena jika dia mati maka kelompok pemain ini akan berganti status menjadi kelompok penjaga.   
Permainan ini juga banyak memiliki nilai moral. Pertama adalah kerjasama, baik kelompok penjaga maupun kelompok pemain masing-masing di dalam kelompoknya harus ada kerjasama. Kelompok pemain bekerjasama dalam hal menyusun kreweng dan memberika early warning agar anggota yang lain tidak mati. Sedangkan di dalam kelompok penjaga, mereka harus saling bekerjasama dalam hal mencari sasaran dan menentukan target, biasanya kelompok pemain yang kurang gesit menjadi sasaran utama. Kedua, permainan ini juga mengajarkan kepada kita bahwa dunia ini tidak selamanya bersahabat. Banyak halangan dan tantangan yang akan menghambat kita. Salah langkah bisa menyebabkan roda kehidupan kita berada si bawah. Jadi berhati-hati dalam menghadapi kehidupan adalah intinya. Ketiga, fokus pada tujuan. Untuk dapat memenangkan permainan ini kreweng yang sudah berantakan tadi harus disusun kembali. Jadi kreweng ini bisa diibaratkan sebagai tujuan kita, dan untuk mencapai tujuan tersebut banyak hal-hal terserak yang harus kita kumpulkan untuk mewujudkan tujuan kita tersebut, dan jangan lupa dalam meraih tujuan, bahaya tetap mengintai jadi kita juga tetap harus waspada. Mungkin ketiga hal tersebut dapat mewakili nilai-nilai moral yang terdapat dalam permainan ini. 
(Sumber : Wida Aya, Untrakol Permainan Favoritku. http://www.kompasiana.com/widaaya/untrakol-permainan-favoritku_552c04ea6ea83489228b458b)
(Sumber : https://fawaizzah.files.wordpress.com/2011/07/foto1043.jpg)
 Pada tanggal 30 maret kami melakukan aksi kami kembali di masjid Nurul Huda Kaplingan. Seperti biasa adik adik menyambut kami dengan teriakan teriakan mereka karena sudah tidak sabar untuk mendengar permainan apa yang kali ini akan kita mainkan. Setelah masuk di teras masjid kami megatur anak anak duduk rapi, Dan setelah itu kami menjelaskan permainan yang akan kami mainkan yaitu permainan untrakol. Kami menjelaskan peraturan peraturan permainan untrakol. Kami tidak perlu menjelaskan aturan aturan permainan secara rinci karena anak anak sudah mengetahui sebagian besar aturan dan cara memainkan permainan untrakol ini. Setelah selesai menerangkan aturan dan cara bermain untrakol anak anak langsung berlari keluar untuk memainkan permainan untrakol. Anak laki laki memutuskan untuk mengambil tempat permainan di luar masjid di dekat lapangan sedangkan anak perempuan memutuskan untuk bermain di halaman masjid. Setelah semua anak anak selesai mengambil posisi kami mulai memainkan permainan untrakol. Permainan berjalan dengan lancar dan menyenangkan. Setelah permainan usai seperti biasa kami menjelaskan tentang asal usul dan nilai nilai yang dapat diambil dari permainan untrakol. Berikut adalah foto foto saat kami dan anak anak bermain permainan untrakol











Untrakol adalah salah satu jenis permainan yang dimainkan berkelompok. Alat yang diperlukan adalah kreweng (pecahan genteng) dan bola tenis. Kreweng disusun sedemikian rupa hingga berbentuk seperti pagoda.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/widaaya/untrakol-permainan-favoritku_552c04ea6ea83489228b458b
Untrakol adalah salah satu jenis permainan yang dimainkan berkelompok. Alat yang diperlukan adalah kreweng (pecahan genteng) dan bola tenis. Kreweng disusun sedemikian rupa hingga berbentuk seperti pagoda.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/widaaya/untrakol-permainan-favoritku_552c04ea6ea83489228b458b
Untrakol adalah salah satu jenis permainan yang dimainkan berkelompok. Alat yang diperlukan adalah kreweng (pecahan genteng) dan bola tenis. Kreweng disusun sedemikian rupa hingga berbentuk seperti pagoda.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/widaaya/untrakol-permainan-favoritku_552c04ea6ea83489228b458b