Pada minggu ke-8 ini yang bertepatan pada tanggal 9 April 2016, kami mengulas kembali permainan yang sangat populer sewaktu kami menduduki bangku sekolah dasar. Permainan tersebut adalah Gobak Sodor. Mungkin diantara kalian ada yang lupa-lupa ingat dengan permainan satu ini. Tenang, kami akan memberikan ulasannya dibawah ini. Yuk kita simak bersama!
Di Indonesia sendiri Gobak Sodor atau Hadang memiliki nama tersendiri di setiap daerah di Indonesia, akan tetapi tetap pada aturan dan cara bermain yang sama. Permainan ini biasanya dimainkan di lapangan bulu tangkis dengan acuan garis-garis yang ada atau bisa juga dengan menggunakan lapangan segiempat dengan ukuran 9 x 4 m yang dibagi menjadi 6 bagian. Garis batas dari setiap bagian biasanya diberi tanda dengan kapur. Tata cara bermain gobak sodor adalah anggota grup yang mendapat giliran untuk menjaga lapangan ini terbagi dua, yaitu anggota grup yang menjaga garis batas horisontal dan garis batas vertikal. Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas horisontal, maka mereka akan berusaha untuk menghalangi lawan mereka yang juga berusaha untuk melewati garis batas yang sudah ditentukan sebagai garis batas bebas. Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas vertikal (umumnya hanya satu orang), maka orang ini mempunyai akses untuk keseluruhan garis batas vertikal yang terletak di tengah lapangan. Permainan ini sangat mengasyikkan sekaligus sangat sulit karena setiap orang harus selalu berjaga dan berlari secepat mungkin jika diperlukan untuk meraih kemenangan.
Cara melakukan permainan ini adalah :
- Membuat garis-garis penjagaan dengan kapur seperti lapangan bulu tangkis, bedanya tidak ada garis yang rangkap.
- Membuat pemain menjadi dua tim, satu tim terdiri dari 3 – 5 atau dapat disesuaikan dengan jumlah peserta. Satu tim akan menjadi tim “jaga” dan tim yang lain akan menjadi tim “lawan”.
- Anggota tim yang mendapat giliran “jaga” akan menjaga lapangan , caranya yang dijaga adalah garis horisontal dan ada juga yang menjaga garis batas vertikal. Untuk penjaga garis horisontal tugasnya adalah berusaha untuk menghalangi lawan mereka yang juga berusaha untuk melewati garis batas yang sudah ditentukan sebagai garis batas bebas. Bagi seorang yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas vertikal maka tugasnya adalah menjaga keseluruhan garis batas vertikal yang terletak di tengah lapangan.
- Sedangkan tim yang menjadi “lawan”, harus berusaha melewati baris ke baris hingga baris paling belakang, kemudian kembali lagi melewati penjagaan lawan hingga sampai ke baris awal
- Pemain terbagi menjadi 2 kelompok yang terdiri dari 3 – 5 orang (disesuaikan).
- Jika 1 kelompok terdiri dari 5 orang maka lapangan dibagi menjadi 4 kotak persegi panjang, yang berukuran 5m x 3m (disesuaikan).
- Tim “jaga” bertugas menjaga agar tim “lawan” tidak bisa menuju garis finish.
- Tim “lawan” berusaha menuju garis finish dengan syarat tidak tersentuh tim “jaga” dan dapat memasuki garis finish dengan syarat tidak ada anggota tim “lawan” yang masih berada di wilayah start.
- Tim “lawan” dikatakan menang apabila salah satu anggota tim berhasil kembali ke garis start dengan selamat (tidak tersentuh tim lawan).
- Tim “lawan” dikatakan kalah jika salah satu anggotanya tersentuh oleh tim “jaga” atau keluar melewati garis batas lapangan yang telah ditentukan. Jika hal tersebut terjadi, maka akan dilakukan pergantian posisi yaitu tim “lawan” akan menjadi tim “jaga”, dan sebaliknya.
( Sumber : GuruKelas6SD, PERMAINAN TRADISIONAL : Galah Asin (Gobak Sodor). http://gurukelas6sd.blogspot.co.id/2013/08/permainan-tradisional-galah-asin-gobak.html)
Itu tadi sekilas flashback asal usulnya ya. Pada hari ini kami menjalankan aksi kami tidak sampai terlalu petang, biasanya kami bermain bersama sampai adzan maghrib berkumandang. Tetapi karena hari ini mendung dan sorenya gerimis, jadi kami tidak terlalu lama bermainnya, saat gerimis mulai deras akhirnya kami kembali masuk ke serambi masjid dan saling bercerita tentang asal usul maupun nilai nilai yang didapat dari permainan yang kami mainkan tadi, yaitu gobag sodor.
Berikut adalah foto dokumentasi aksi kami.
Itu tadi sekilas flashback asal usulnya ya. Pada hari ini kami menjalankan aksi kami tidak sampai terlalu petang, biasanya kami bermain bersama sampai adzan maghrib berkumandang. Tetapi karena hari ini mendung dan sorenya gerimis, jadi kami tidak terlalu lama bermainnya, saat gerimis mulai deras akhirnya kami kembali masuk ke serambi masjid dan saling bercerita tentang asal usul maupun nilai nilai yang didapat dari permainan yang kami mainkan tadi, yaitu gobag sodor.
Berikut adalah foto dokumentasi aksi kami.